Seorang jenderal penting Amerika Serikat, Selasa mengatakan ia berencana akan mengunjungi Pakistan dalam 10 hari ke depan untuk berunding yang ia harapkan akan membuka kembali perbatasan bagi pasokan untuk pasukan NATO di Afghanistan.
Rute-rute vital itu tertutup bagi truk-truk yang mengangkut pasokan untuk pasukan koalisi sejak November, ketika serangan udara AS menewaskan 24 tentara Pakistan dalam satu insiden yang tidak disengaja yang membuat Islamabad berang.
Jenderal James Mattis, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah dan Afghanistan sebagai komandan Komando Tengah, mengatakan NATO mengirim pasokan untuk pasukan di Afghanistan dengan menggunakan rute-rute perbatasan utaranya serta melalui pesawat.
Tetapi ia mengatakan jalan-jalan melalui Pakistan diperlukan untuk melaksanakan rencana penarikan pasukan AS. AS mengurangi pasukannya dari hampir 90.000 personil menjadi 68.000 personil pada akhir September.
"Akan tetapi untuk penarikan dari Afghanistan kami melalui jalan darat yang memerlukan komunikasi dengan Pakistan. Sejauh ini status diskusi itu, saya akan terbang ke Pakistan sekitar 10 hari dan kami akan membuka kembali diskusi-diskusi," kata Mattis kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Para pejabat AS menyatakan optimisme bahwa Pakistan akan segera membuka kembali perbatasan itu apabila parlemen membahas hubungan AS-Pakistan selesai Mattis mengatakan pembahasan itu akan selesai pada saat ia tiba untuk melakuan perundingan.
Para pemimpin Pakistan "sedang menunggu proses parlemen dan karena itu terjadi penundaan di sini," katanya.
Menjawab pertanyaan apakah ia optimistik untuk menyelesaikan blokade perbatasan itu Mattis mengatakan "ya."
Apabila perbatasan itu dibuka kembali, Pakistan diperkirakan akan mengenakan pajak pada konvoi-konvoi NATO yang mengangkut pasokan yang dikirim ke pelabuhannya di Karachi dan diangkut melalui wilayahnya ke Afghanistan.
Serangan udara 26 November merupakan satu tahun yang mendatangkan petaka bagi aliansi AS-Pakistan,yang tegang akibat serangan sepihak AS yang menewaskan Osama bin Laden di Pakistan pada 2 Mei dan penahanan seorang kontraktor CIA yang membunuh dua warga Pakistan Januari 2011.
Rute-rute vital itu tertutup bagi truk-truk yang mengangkut pasokan untuk pasukan koalisi sejak November, ketika serangan udara AS menewaskan 24 tentara Pakistan dalam satu insiden yang tidak disengaja yang membuat Islamabad berang.

Tetapi ia mengatakan jalan-jalan melalui Pakistan diperlukan untuk melaksanakan rencana penarikan pasukan AS. AS mengurangi pasukannya dari hampir 90.000 personil menjadi 68.000 personil pada akhir September.
"Akan tetapi untuk penarikan dari Afghanistan kami melalui jalan darat yang memerlukan komunikasi dengan Pakistan. Sejauh ini status diskusi itu, saya akan terbang ke Pakistan sekitar 10 hari dan kami akan membuka kembali diskusi-diskusi," kata Mattis kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Para pejabat AS menyatakan optimisme bahwa Pakistan akan segera membuka kembali perbatasan itu apabila parlemen membahas hubungan AS-Pakistan selesai Mattis mengatakan pembahasan itu akan selesai pada saat ia tiba untuk melakuan perundingan.
Para pemimpin Pakistan "sedang menunggu proses parlemen dan karena itu terjadi penundaan di sini," katanya.
Menjawab pertanyaan apakah ia optimistik untuk menyelesaikan blokade perbatasan itu Mattis mengatakan "ya."
Apabila perbatasan itu dibuka kembali, Pakistan diperkirakan akan mengenakan pajak pada konvoi-konvoi NATO yang mengangkut pasokan yang dikirim ke pelabuhannya di Karachi dan diangkut melalui wilayahnya ke Afghanistan.
Serangan udara 26 November merupakan satu tahun yang mendatangkan petaka bagi aliansi AS-Pakistan,yang tegang akibat serangan sepihak AS yang menewaskan Osama bin Laden di Pakistan pada 2 Mei dan penahanan seorang kontraktor CIA yang membunuh dua warga Pakistan Januari 2011.
0 komentar:
Posting Komentar